Pembina dan Mudir Aam Resmikan Masjid Darul Iman Al-Andalus Putri
Pembina Pesantren Islam Internasional Al-Andalus, Bapak Tarmen Tasca dan Mudir Aam Ustaz Nurdin Apud Sarbini, Lc meresmikan masjid Darul Iman yang terletak di Kompleks Al-Andalus Putri, Kecamatan Jonggol, Bogor, Ahad (4/2/2024). Usai acara peresmian, dilanjutkan dengan salat zuhur berjamaah di masjid baru tersebut. Pada acara peresmian masjid ini, ikut dihadiri Mudir Direktorat Al-Andalus Putri Ustaz Abdullah Luthfi, B.Sh., M.Pd, Mudir Direktorat Dakwah, Humas dan Media Ustaz Rijalul Huda, S.Kom.I, serta para asatidz, ustazah dan santriwati Al-Andalus. Dalam sambutannya, Bapak Tarmen memberi apresiasi dan terima kasihnya kepada semua pihak yang turut serta memberikan sumbangsih dalam memajukan Al-Andalus. “Dengan penuh rasa haru kami berdiri di sini, mengingat kembali perjuangan dalam membangun Pesantren Al-Andalus di tanah yang sebelumnya tidak dikenal orang, di kawasan yang orang enggan datang, dan juga pada cita-cita yang sempat dipertanyakan banyak pihak. Alhamdulillah segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, di usia 10 tahun, Pesantren Al-Andalus terus berkembang dan Insyallah akan kian maju di masa depan,” katanya. Diungkapkannya, masjid ini menjadi simbol kuatnya keyakinan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Masjid ini diberi nama Dar Iman, yang artinya rumah keimanan, atau rumah ibadah tempat tumbuhnya keimanan. “Ini menjadi suatu perwujudan dari cita-cita pendidikan dan dakwah kita semua, yaitu menegakkan keimanan di muka bumi ini. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wa taála, pada surat At-Taubah ayat 18, yang artinya ‘Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk,” tuturnya. Pihaknya berharap, kehadiran masjid ini dapat menambah kebaikan yang telah ada di Pesantren Al-Andalus, mulai dari pendidikan hingga pengasuhannya, ketulusan dalam melayani umat, dan sabar atas kekurangan yang ada. “Insyaallah jika kita ikhlas, maka Allah subhanahu wa ta’ala yang akan menggenapkan apa yang ganjil. Tugas kita berikhtiar sebaik mungkin, setelah itu kita serahkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk menyempurnakan hasilnya,” pungkasnya.
0 Komentar